Welcome

Selamat datang di Blog Pusat Penelitian dan Pengembangan Sapi Timor Undana "Memajukan Peternakan Demi Kesejahteraan Peternak"

Jumat, 08 April 2011

ORASI ILMIAH oleh DR. I G.N. Jelantik

1 komentar:

  1. Apakah sapi di NTT memang benar digembalakan? Apakah di NTT memang ada padang penggembalaan? Setahu saya, sapi di NTT merupakan ternak lepas yang tidak ada penggembalanya. Dan yang disebut padang penggembalaan adalah padang rumput yang milik bersama (common access property) yang tidak terurus. Bahkan, sejak 1980-an, yang disebut padang penggembalaan sebenarnya telah berubah menjadi padang Chromolaena odorata. Bagaimana perkembangan ternak sapi menjadi tidak memprihatinkan bila hal-hal mendasar seperti ini saja masih dipahami secara kacau. Alih-alih menjadi ternak yang produktif, karena dibiarkan sebagai ternak lepas maka sapi telah menjadi hama tanaman pertanian. Coba hitung berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membangun pagar guna mengendalikan sapi agar tidak merusakkan tanaman. Belum lagi berbagai dampak lingkungan yang ditimbulkan oleh sapi yang dipelihara sebagai ternak lepas. Satu dua orang elit desa mendapat untung, masyarakat banyak menikmati ruginya. Dan jangan pula lupa, perdagangan sapi dan ternak sapi sendiri adalah penyebar Chromolaena odorata di NTT. Kalau saja ada peneliti yang berani menghitung biaya yang ditimbulkan dari pembangunan pagar dan kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh sapi maka niscaya nilai ekonomis bersih (net economic value) sapi sebenarnya tidak seberapa. Sudah saatnya para pakar peternakan memikirkan cara beternak sapi yang bukan hanya lebih produktif tetapi juga lebih ramah lingkungan.

    BalasHapus